Thursday, March 24, 2011

Shalat Jum'at dan Hal-hal yang dianjurkan

Dasar Hukum Shalat Jum'at :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli (meninggalakan semua pekerjaan). yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Qs Al Jumu'ah : 9)

"Salat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit." (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)

Hal-hal yang dianjurkan :

Pada salat Jumat setiap muslim dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Mandi, berpakaian rapi, memakai wewangian dan bersiwak (menggosok gigi).
  2. Meninggalkan transaksi jual beli ketika adzan sudah mulai berkumandang.
  3. Menyegerakan pergi ke masjid.
  4. Melakukan salat-salat sunnah di masjid sebelum salat Jum’at selama Imam belum datang.
  5. Tidak melangkahi pundak-pundak orang yang sedang duduk dan memisahkan/menggeser mereka.
  6. Berhenti dari segala pembicaraan dan perbuatan sia-sia apabila imam telah datang.
  7. Memanfaatkannya untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa karena hari Jumat adalah waktu yang mustajab untuk dikabulkannya doa.
  8. Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh." (Muttafaq 'alaih)
  9. Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah." (Muttafaq ‘alaih)
  10. "Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci sebisa mungkin, kemudian dia memakai wangi-wangian atau memakai minyak wangi, lalu pergi ke masjid dan (di sana) tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk berjajar), kemudian dia salat yang disunnahkan baginya, dan dia diam apabila imam telah berkhutbah, terkecuali akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at (itu) dan Jum’at berikutnya selama dia tidak berbuat dosa besar." (HR. Al-Bukhari)
  11. "Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jum’at, sesungguhnya tidak seorang pun yang membaca shalawat kepadaku pada hari Jum’at kecuali diperlihatkan kepadaku shalawatnya itu." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
  12. "Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan mendapat cahaya yang terang di antara kedua Jum’at itu." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, hadits shahih)
  13. "Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat yang apabila seorang hamba muslim mendapatinya sedang dia dalam keadaan salat dan memohon kebaikan kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkannya." (HR. Muslim)



Thursday, March 3, 2011

Syahadatain : Janji Manusia Sebelum Dilahirkan Ke Dunia

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢
"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa"

Janji Pertama Manusia Sebelum Dilahirkan Ke dunia

Sebelum dilahirkan kedunia manusia telah diciptakan dalam bentuk yang tidak dapat disebut disana manusia mempunyai 'kesadaran' yang berbeda dengan ketika kita hidup didunia saat ini , hal tersebut dijelaskan dalam Al Quran Surah Al Insaan ayat 1 :

هَلْ أَتَى عَلَى الإنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا (١

Dalam bahasa Indonesia :
"Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?"

Hal ini dipertegas kembali dalam Alquran Surah Al Araaf : 172 - 173 :
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Dalam Bahasa Indonesia :



Wednesday, March 2, 2011

Memperoleh Keutamaan Shalat

Shalat Berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama dilakukan oleh minimal dua orang dengan salah seorang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum.Keutamaan salat berjama'ah telah banyak diuraikan baik dalam pengajian - pengajian di surau , masjid , khutbah , media cetak dan elektronik , maupun online (website , blog , dan lainnya).

Berjama'ah lebih utama dari pada shalat sendirian. 
Rasulullah SAW bersabda: "Shalat berjama'ah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA) dan beberapa hadist lain yang mengungkapkan betapa besarnya hikmah dan manfaat dari shalat berjama'ah.

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar shalat berjama'ah yang kita lakukan mendapatkan pahala dan keutamaan nya.

1. Makmum Wajib Mengikuti Imam . 
Diwajibkan bagi makmum mengikuti imam dan haram mendahuluinya. hal ini berdasarkan hadist Abu Hurairah r.a bahwa Rosulullah Saq bersabda :
"Imam itu diadakan ialah agar di ikuti, maka jangan sekali - kali kamu menyalahinya! jika ia takbir maka bertakbirlah kamu, jika ia ruku' rukuklah, dan bila ia mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah" katakanlah "Allahumma Rabbana Lahal hamdu" jika ia sujud , sujudlah pula kamu, bahkan jika ia bersembahyang dengan duduk , sembahyanglah kamu duduk pula" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat Ahmad dan Abu Daud disebutkan :
"Imam itu diadakan ialah agar di ikuti, jika ia takbir maka takbirlah kamu , dan jangan kamu takbir sebelum ia takbir , Jika Ia Ruku' ruku' lah dan jangan kamu ruku' sebelum ia ruku' , jika ia sujud maka sujudlah dan jangan kamu sujud sebelum ia sujud"

dan hadist - hadist yang lain. begitulah shalat berjama'ah dilakukan dan ditunjuk nya imam agar di ikuti, dan jangan lah sekali kali kita mendahului gerakan rukun shalat dari Imam.

2. Memilih Imam dalam Shalat
Orang yang lebih berhak menjadi Imam ialah orang yang terpandai dalam membaca Kitab Alquran. kalau mereka sama maka yang terpandai dalah hadist Nabi Saq dan kalau masih sama , maka yang terdahulu hijrah, sedang kalau masih sama, maka yang tertua usianya. Dan janganlah seseorang itu menjadi imam bagi orang lain dilingkungan kekuasaannya, dan jangan pula ia duduk dihamparan rumah orang lain kecuali dengan izinnya, (HR Ahmad dan Muslim).

Maksudnya ialah bahwa orang yang menguasai suatu lingkungan , kepala keluarga atau pemimpin suatu majlis , ialah sebenarnya yang lebih berhak menjadi Imam di lingkungan atau tempat itu selama belum diberikan kepada orang lain. akan tetapi jika sudah di izinkan / dibentuk jadwal Imam Shalat maka tidak apa-apa.

3. Imam yang Dibenci 
Banyak sekali hadist yang menjelaskan larangan bagi seseorang yang tidak disukai oleh golongannya untuk menjadi Imam. maksudnya tidak disukai itu ialah karena sebab-sebab keagamaan. berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh ibnu abbas dari rosulullah saw :
"tiga orang yang shalatnya tidak dapat naik sejengkalpun di atas kepalanya, yaitu orang bertindak sebagai imam bagi suatu kaum sedang mereka membencinya, seorang perempuan yang semalaman suaminya murka padanya, dan dua orang saudara yang selalu bertengkar"

4.Meratakan Shaf dan menutup yang lowong.
seorang imam disunatkan untuk memerintahkan para makmum, agar meratakan shaf serta menutup semua sela-selanya sebelum memulai shalat :
"Rosulullah saw menghadap kepada kami sebelum takbir dan bersabda "Rapatkan barisanmu dan ratakan"

"Rapatkalah shafmu, sebab sesungguhnya meratakan shaf itu termasuk kesempurnaan shalat"
(keduanya Hadist Bukhari dan Muslim)

dan hadist hadist yang lain yang menyebutkan keutamaan merakatan dan menutup shaf yang lowong agar sempurna shalatnya.

Demikian beberapa hal yang harus diperhatikan agar kiranya shalat yang kita lakukan mendapatkan pahala dan keutamaan yang sempurna khususnya shalat berjama'ah. 

Wallahu'alam.



Tuesday, March 1, 2011

Sujud Tilawah

Sujud Tilawah adalah sujud yang dilakukan pada saat membaca / mendengar ayat sajdah pada saat membaca alquran. Terdapat dua kondisi dimana seseorang disunnatkan untuk melakukan sujud tilawah, yaitu ketika ia membaca ayat sajdah dan ketika mendengar seseorang membaca ayat sajdah.

Jika Seorang muslim mendengar dan atau membaca Ayat ayat sajdah maka disunatkan untuk bertakbir lalu sujud satu kali kemudian bertakbir lagi untuk bangun dari sujudnya akan tetapi tidak perlu membaca tasyahud ataupun salam seperti yang kita lakukan pada waktu shalat.


Keutamaan Sujud Tilawah 
Dari Abu Hurairah r.a Rosulullah Saw bersabda :
Apabila seorang anak adam membaca ayat sajdah, maka menyingkirlah syaitan sambil menangis dan berkata : " celakalah aku! ia diperintah untuk bersujud lalu sujud, maka untuknyalah syurga, sedang saya diperintah untuk bersujud, tetapi saya menolak, maka untukku adalah neraka"

Hukum Sujud Tilawah 



Anjuran Merahasiakan Kejahatan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (١١)يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (١٢

11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Anjuran Merahasiakan kejahatan / keburukan diri sendiri dan orang lain ( larangan memperbincangkan kejahatan / keburukan diri sendiri dan orang lain )



Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates