Sunday, July 31, 2011

Mujahadah (Perjuangan melawan hawa nafsu)

Firman Allah Subhanahu wata'ala dalam surah Al Ankabut : 69
 

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

"dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik"

Tidak sesuatu amal yang lebih utama daripada menunaikan kewajiban yang telah diwajibkan Allah Subhanahu wata'ala, sedang segala perbuatan tambahan dari sunnat hanya penyempurnaan kekurangan - kekurangan yang terjadi dari yang wajib. dan seorang yang telah dikasihi Allah Subhanahu wata'ala maka semua gerak harkat nya dipimpin dan ditolong dan kalau ada salahnya dimaafkan oleh Allah bahkan dianggap semua itu seolah - olah telah mendapat izin Allah , yang seolah - olah terlepas tanggung jawab dari semua itu.Demikian kebesaran rahmat karunia Allah , yang tidak terbatas.

Mereka ini adalah ahlul mujahadah dan orang-orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu. Di tengah-tengah beratnya godaan, yang terus-menerus dialami dengan segala bentuknya, dan mereka dapat selamat dari semua godaan, tanpa sedikitpun tersentuh oleh godaan dan hawa nafsu yang datang dari setan. Golongan ini, berkata, “Sesungguhnya jiwa hanya dapat lurus dengan ibadah yang sulit dan berat, karena jiwa mempunyai karakter malas, dan menyukai kerendahan dan kehinaan. Ia tidak dapat menjadi lurus, kecuali dengan melakukan hal-hal yang berat dan memikul kesulitan.”
 
Saat orang-orang membutuhkan pertolongan baik jabatan, fisik, maupun harta, maka ia akan segera memberikan pertolongan, dan berpikir panjang tentang pribadinya, dan mensegerakan kepentingan dari saudaranya yang tertimpa musibah.

Ketika membaca Qur’an, tak ada lagi yang diingatnya, karena Qur’an itu adalah ‘Kalamullah’, dan membaca dengan sepenuh hati, memahami makna-maknanya, dan berjanji melaksanakan semua perintah-Nya. Seperti generasi Salaf, yang terus melaksanakan apa saja, yang diperintahkan oleh Allah Azza Wa Jalla, sehingga mereka mendapatkan kemuliaan dan kejayaan.

Ketika, menjelang hari terakhir di bulan Ramadhan, ia tinggalkan semunya, dan beri’tikaf di masjid-masjid, dan hanya mengharapkan datangnya maghfirah dari Rabbnya. Tidak lagi menyibukkan diri dengan kehidupan dunia, yang justru akan merusak hari terakhir puasa, yang akan membawanya kepada golongan muttaqin.

Wallahu A'lam



0 comments:

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates