Kemenangan yang besar
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa, Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan dalam kehidupan di akhirat. Tidak ada perobahan bagi janji-janji Allah.
Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.
QS : Yunus : 62 - 64
Tidak ada Kekhawatiran Atau Kesedihan
Adalah cerminan dari kondisi kejiwaan khusus bagi mereka yang telah dijanjikan kebahagiaan di dunia dan akherat yakni mereka orang orang yang beriman dan bertaqwa merekalah para wali - wali Allah. Dimana dalam setiap sikap , perkataan maupun perbuatan selalu mencerminkan aqidah dan akhlaqul karimah , tidak ada yang mereka takutkan, tidak ada yang mereka cintai , tidak ada puja dan puji kecuali dan hanya kecuali Allah semata.Karena shalat, ibadat, hidup dan mereka hanyalah untuk Allah Subhanahu wata'ala.
Dewasa ini ummat Islam sedang berada pada titik nadir perjalanan sejarahnya. Ummat Islam dewasa ini sedang berada pada masa paling kelam dalam sejarah Islam. Sebab sesuai dengan nubuwwah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam ummat Islam bakal menjalani babak kepemimpinan mulkan jabbriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendaknya alias mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
Setelah selama ribuan tahun ummat Islam menikmati kepemimpinan orang-orang beriman yang secara sistem masih menjadikan Allah (Al-Qur’an) dan RasulNya (As-Sunnah An-Nabawiyyah) sebagai sumber dari segala sumber nilai dan hukum, maka dewasa ini ummat Islam ”dipaksa” untuk menjalani sistem kehidupan yang menjadikan selain Al-Quran dan As-Sunnah alias ideologi BUATAN manusia sebagai way of life.
Dalam keadaan zaman seperti ini seringkali seorang merasa pesimis dan kehilangan harapan akan masa depan. Ia memandang sistem batil dunia yang sedang berkuasa kian hari kian hegemonik. Sementara itu ia hanya mengelus dada menyaksikan berbagai derita saudara-saudara muslimnya di berbagai penjuru dunia. atau bahkan mereka ikut terjebak dalam hegemoni batil ini.
Sungguh, suatu sikap mental yang hanya pantas dimiliki oleh kaum pecundang, jauh dari kondisi kejiwaan seorang yang mengaku beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Sabar adalah salah satu sikap yang seyogyanya di miliki oleh setiap orang yang masih terdapat benih - benih keimanan dalam dirinya guna untuk menjalani masa paling kelam dalam sejarah Islam seperti saat ini. Fokus kepada kemenangan sejati atau keberuntungan yang besar. Merupakan kemenangan hakiki yang bakal dialami dan dinikmati orang-orang beriman di dalam kehidupan baik di dunia maupun kelak di akhirat.
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
"(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
"niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan memasukkan kamu ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
"dan ada lagi karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
(QS Ash-Shoff ayat 10-13)
Sungguh, suatu sikap mental yang hanya pantas dimiliki oleh kaum pecundang, jauh dari kondisi kejiwaan seorang yang mengaku beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Sabar adalah salah satu sikap yang seyogyanya di miliki oleh setiap orang yang masih terdapat benih - benih keimanan dalam dirinya guna untuk menjalani masa paling kelam dalam sejarah Islam seperti saat ini. Fokus kepada kemenangan sejati atau keberuntungan yang besar. Merupakan kemenangan hakiki yang bakal dialami dan dinikmati orang-orang beriman di dalam kehidupan baik di dunia maupun kelak di akhirat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (١٠) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (١١) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (١٢) وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (١٣)
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
"(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
"niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan memasukkan kamu ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
"dan ada lagi karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
(QS Ash-Shoff ayat 10-13)
Namun perlu selalu diingat dan disadari bahwa kemenangan yang dekat bukanlah kemenangan hakiki yang sepatutnya kaum muslimin ngotot mengejarnya.kemenangan seperti ini adalah sesuatu yang jika kita alami dalam hidup di dunia, maka kita bersyukur kepada Allah, Alhamdulillah. Namun jika kita tidak sempat menikmatinya, maka kita juga tahu bahwa Allah memang tidak pernah mewajibkan kita untuk harus mengalaminya. Sebab kalah dan menang di dunia sudah ada jadwalnya di sisi Allah. Di antara hukum Allah alias sunnatullah ialah bahwa kadang ada masanya kaum mu’minin menang dan sebaliknya ada masanya kaum kafirin yang menang. Inilah kehidupan di alam fana ini. (al ayat)
Namun tidak sepatutnya kita menggantungkan diri / nasib / takdir karena dalam ayat lain Allah Subhanahu wata'ala juga mengingatkan kita bahwasanya Allah subhanahu wata'ala tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (al ayat).
Peringatan tersebut dipertegas kembali dalam surah ali imran berupa Perintah untuk amar makruf dan nahi mungkar "hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
Akhirnya semua kembali kepada kita (manusia) sebagai umat yang satu , apakah ingin terus berada dalam hegemoni sistem batil ini atau kembali kepada Perintah Allah dan Sunnah Rosul-Nya. terdapat dua pilihan bagi setiap manusia untuk berjuang dijalan Allah :
1. Jihad dengan Harta (membantu dengan harta untuk berjuang kembali menegakkan syariat islam untuk kebaikan umat (makhluk Nya) atau berjuang dengan jiwa baik dengan dakwah untuk saling menasehati mengingatkan , atau bahkan berperang jika memang kondisi menyatakan dan mengharuskan demikian.
2. Menunggu Pertolongan Langsung dari Allah Subhanahu wata'ala dengan menyaksikan satu persatu azab yang pernah ditimpakan kepada umat terdahulu ditimpakan kepada umat saat ini. Kemenangan demi kemenangan akan kita dapatkan tanpa harus berperang,
Kita serahkan saja semua pada Kekuasaan Nya , He.... he.... ^_^ kita nikmati saja teriakan dan tangisan Orang - orang zalim.
Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu sebelum kamu mencapai kemenangan maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka di akhirat. Atau Kami memperlihatkan kepadamu azab yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. QS Az Zukhruf : 41 - 42
Wallahu A'lam.
Peringatan tersebut dipertegas kembali dalam surah ali imran berupa Perintah untuk amar makruf dan nahi mungkar "hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
Akhirnya semua kembali kepada kita (manusia) sebagai umat yang satu , apakah ingin terus berada dalam hegemoni sistem batil ini atau kembali kepada Perintah Allah dan Sunnah Rosul-Nya. terdapat dua pilihan bagi setiap manusia untuk berjuang dijalan Allah :
1. Jihad dengan Harta (membantu dengan harta untuk berjuang kembali menegakkan syariat islam untuk kebaikan umat (makhluk Nya) atau berjuang dengan jiwa baik dengan dakwah untuk saling menasehati mengingatkan , atau bahkan berperang jika memang kondisi menyatakan dan mengharuskan demikian.
2. Menunggu Pertolongan Langsung dari Allah Subhanahu wata'ala dengan menyaksikan satu persatu azab yang pernah ditimpakan kepada umat terdahulu ditimpakan kepada umat saat ini. Kemenangan demi kemenangan akan kita dapatkan tanpa harus berperang,
Kita serahkan saja semua pada Kekuasaan Nya , He.... he.... ^_^ kita nikmati saja teriakan dan tangisan Orang - orang zalim.
فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُمْ مُنْتَقِمُونَ (٤١) أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (٤٢)
Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu sebelum kamu mencapai kemenangan maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka di akhirat. Atau Kami memperlihatkan kepadamu azab yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka. QS Az Zukhruf : 41 - 42
Wallahu A'lam.
0 comments:
Post a Comment