Tuesday, March 1, 2011

Anjuran Merahasiakan Kejahatan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (١١)يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (١٢

11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Anjuran Merahasiakan kejahatan / keburukan diri sendiri dan orang lain ( larangan memperbincangkan kejahatan / keburukan diri sendiri dan orang lain )


Membicarakan Kejahatan (gosip, nonggo, ngerasani, dll) baik yang dilakukan oleh diri sendiri (curhat) maupun yang dilakukan orang lain (ngerasani, ngegosip) bukanlah hal baru, tidak sedikit juga diantara kita yang dengan senang hati dan mungkin dengan sedikit berbangga diri, menceritakan suatu perbuatan kepada orang lain baik itu saudara, teman maupun orang lain. perbuatan membicarakan Aib baik untuk diri sendiri dan atau orang lain seperti telah mendarah daging dalam kehidupan kita. 

Disadari atau tidak kita seringkali ikut terbawa arus dan atau terjerumus ke dalam bisikan bisikan setan yang satu ini. seperti yang terjadi baru baru ini di negara kita " Kasus Ariel, Luna Maya dan Cut Tari " seakan menjadi hal yang lumrah untuk di umbar dan di sebar luaskan baik media cetak maupun media elektronik. Pun demikian halnya dengan " Kasus Pembunuhan Warga Ahmadiyah " yang efeknya tidak hanya kepada masyarakat Indonesia akan tetapi meluas ke berbagai belahan dunia.

Mengenai hal ini Rosulullah SAW bersabda : 

"Barang siapa yang menutupi Aurat Saudaranya Sesama Muslim, maka Allah akan menutup Auratnya pada hari kiamat nanti. dan barang siapa yang membukakan aurat saudaranya sesama muslim, maka Allah akan membukakan pula Auratnya, bahkan seisi rumahnya sendiri"

Kadang kadang merahasiakan suatu kesalahan (dosa) menjadi obat mujarab bagi orang orang yang telah terlibat / melakukan permuatan maksiat atau palanggaran dan kemudian menyesal, lalu bertaubat untuk seterusnya menghindari perbuatan mungkar dan memilih jalan hidup yang islami. Bagi kita yang telah berbuat maksiat dan ingin bertaubat  islam menganjurkan untuk merahasiakan segala kejahatan yang telah kita perbuat.

Bagi seorang muslim sebaiknya / dianjuran merahasiakan kejahatan diri sendiri dan orang lain. serta tidak memperbincangkan dosa - dosa yang pernah dilakukannya. Bahkan dihadapan Hakim sekalipun ia sebaiknya menutup nutupi kesalahannya guna menghindarkan diri dari hukuman. 

Dalam bukunya Al Muattha' Imam Malik mencatat suatu Riwayat yang diambil dari zain bin aslam, bahwa rosulullah saw pernah bersabda : 

"Wahai manusia, telah tiba masanya kamu menghindarkan diri dari hukuman-hukuman karena melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah Swt, barang siap ayang terperosok ke dalam kejahatan ini , maka hendaklah ia membentengi dirinya dengan benteng Allah, sebab barang siapa yang menyatakannya kepada kami, niscayalah kami laksanakan atasnya ketentuan - ketentuan Allah. "

Jika merahasiakan kesalahan itu dianjurkan maka hukum mengumumkannya adalah sangat tidak disukai (Makruh Tanzih) hal ini jika yang bersangkutan (orang yang melakukan kesalahan) baru sekali - dua kali melakukan nya dan itupun dilakukan secara sembunyi sembunyi lantaran merasa takut dan kemudian ia menyesali perbuatannya. mereka yang demikian adalah lebih baik untuk dirahasiakan kejahatannya.

lain halnya dengan orang orang yang sering melakukan perbuatan jahat (berkali kali)  dan tidak ada itikad untuk bertaubat, maka hukum mengumumkan kejahatannya adalah Sunnah dan sangat dianjurkan, dimaksudkan untuk membuat jera orang yang melakukan kejahatan dan disertai dengan membendung / mencegah perbuatan perbuatan serupa agar tidak terjadi. 

Apabila keadaan nya telah mencapai tingkat yang sangat parah, dan tidak bisa dibendung lagi, maka langkah lanjut yang harus diambil adalah menegakkan hukum dan memberikan hukuman terhadap setiap orang yang melakukannya. 

Wallahu'alam.



0 comments:

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates